BELAJARGITAR SECARA OTODIDAK MENJADI GITARIS ANDAL TANPA KURSUS di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli BELAJAR GITAR SECARA OTODIDAK MENJADI GITARIS ANDAL TANPA KURSUS di tb.tumbasboekoe..
Jadi seperti itulah pembahasan kita mengenai cara belajar programming secara otodidak. Dengan hadirnya internet dan teknologi yang sudah serba canggih, mendapatkan informasi sudah semudah membalikkan telapak tangan. Bila anda memutuskan belajar web programming secara otodidak, anda tidak perlu khawatir dan bingung bagaimana cara mempelajarinya.
Vay Tiền Nhanh. › Sosok›Musa Pedro Afgana, Animator... Musa Pedro Afgana adalah animator muda dari Bengkulu yang meraih banyak prestasi. Dia yang belajar otodidak juga sudah memiliki banyak klien dari luar negeri. ARSIP PRIBADI Musa Pedro Afgana 19, mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung yang bekerja sebagai animator lepas. Pedro belajar menjadi seorang animator secara otodidak dan sering mendapatkan klien dari luar dari hobi menggambar, Musa Pedro Afgana 19 berhasil menyabet berbagai penghargaan baik di tingkat daerah maupun nasional. Pemuda asal Bengkulu ini lalu melangkah lebih jauh. Pedro mengembangkan bakat menggambarnya itu untuk menjadi seorang animator lepas hingga bisa mendapatkan klien dari luar hobi menggambar sejak usia empat tahun. Hobi ini muncul sejak dia menonton serial anime Dragon Ball di televisi. Melihat bakatnya, guru TK Pedro menyuruhnya mengikuti lomba menggambar. Sejak itu, Pedro rajin mengikuti lomba menggambar selama duduk di bangku SD hingga SMA. Berbagai penghargaan tingkat kabupaten dan nasional berhasil direbutnya. Perjalanan itu mengantar Pedro ke dunia animasi di kelas XII SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan. Proyek besar pertama Pedro adalah sebuah video animasi hadiah perpisahan untuk sekolahnya pada tahun 2020. Video yang diunggah di Youtube itu mendapat sambutan hangat dari teman-temannya.”Di Instagram, video itu di-share sampai akhirnya ada orang dari Turki yang menghubungi. Dia minta dibuatkan animasi tentang produk parfum, terus bayar sekitar 35 dollar AS. Aku senang banget karena bisa menghasilkan uang dari karya sendiri,” kata Pedro saat dihubungi di Manna, Bengkulu Selatan, Selasa 27/7/2021.Pedro akhirnya mulai menawarkan jasa pembuatan animasi dua dimensi 2D di Fiverr, sebuah platform penjualan jasa lepas. Ada tiga paket pembuatan animasi yang ditawarkannya, yaitu paket basic seharga 20 dollar AS, paket standar seharga 50 dollar AS, dan paket premium seharga 310 dollar AS. Sejak itu, semakin banyak klien menghubungi Pedro, baik lewat Instagram maupun klien Pedro berasal dari luar negeri ketimbang dalam negeri, antara lain Australia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Nigeria, dan Korea Selatan. Mereka biasanya adalah youtuber, musisi, atau kreator konten digital. Sejak membuka jasa tahun lalu, Pedro telah menerima total sekitar 100 proyek. Beberapa proyek harus ia tolak apabila terlalu rumit atau kurang cocok dengan Pedro sebagai animator lepas bervariasi. Setiap bulan, ia dapat memperoleh 100 dollar AS-500 dollar AS atau berkisar Rp 1,4 juta-Rp 7,2 juta. Lama pengerjaan bisa berkisar delapan hari hingga dua minggu, tergantung dari kerumitan dan durasi animasi yang dipesan. Saat ini, pemuda ini tengah mengerjakan enam proyek. Salah satunya adalah video pembelajaran untuk klien dari animator adalah hasil belajar Pedro secara otodidak. Pedro mulai mengenal variasi teknik menggambar itu setelah terekspos berbagai lomba menggambar waktu SMP. Pemuda ini mengawalinya dengan menjajaki pembuatan gambar digital, seperti gambar berformat GIF atau Webtoon, menggunakan mulai banyak waktu luang di kelas XII SMA, ia mencoba lebih banyak jenis aplikasi untuk berkarya, seperti Adobe Photoshop dan Medibang Paint. Uniknya, Pedro enggan belajar animasi lewat tutorial di Youtube. Menurut dia, lebih seru untuk mengulik-ulik aplikasi PRIBADI Musa Pedro Afgana 19, mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung yang bekerja sebagai animator lepas. Pedro belajar menjadi seorang animator secara otodidak dan sering mendapatkan klien dari luar banyak hal yang perlu Pedro pelajari untuk menjadi seorang animator yang baik. Namun, Pedro terus berusaha mengasah kemampuannya. Pedro memperbanyak referensi dengan banyak menonton film atau memperhatikan detail gerakan animator pemula, Pedro ibarat menyelam sambil minum air. Semakin banyak dirinya mendapatkan tawaran pekerjaan, semakin terasah kemampuannya membuat animasi. Pedro belajar untuk menyesuaikan gaya menggambarnya mengikuti permintaan klien sembari menjaga untuk menawarkan jasa membuat animasi turut memberi Pedro kenalan baru dari luar negeri meskipun kemampuan bahasa Inggris-nya pas-pasan. Salah satu klien Pedro dari Australia bahkan mengiriminya sebuah tablet grafis setelah mengetahui Pedro menggambar animasi dengan mouse pada akhir tahun LAYAR INSTAGRAM Instagram Musa Pedro yang penuh dengan katalog karyanya.”Untuk yang mau terjun di dunia animasi, lakukan aja karena mau jelek atau bagus gambarmu, bakal ada orang yang suka walaupun memang gak semua,” kata Pedro yang mengidolakan Makoto Shinkai, Masashi Kishimoto, dan Nur Alif menyangkaOrangtua Pedro tak menyangka hobi menggambarnya bisa menghasilkan uang. Namun, mereka tidak keberatan selama ia mampu membuktikan dirinya bisa berprestasi. Pedro aktif mengikuti berbagai lomba menggambar ataupun akademis di tingkat kabupaten, provinsi, dan ia mengikuti Festival Kompetensi dan Kreativitas TK dan SD Tingkat Nasional, Lomba Robotik SMP Tingkat Provinsi Bengkulu, dan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia FIKSI Tingkat SMA. Gelar juara dan medali sering ia raih dalam kompetisi-kompetisi itu, jiwa berwirausaha Pedro sudah bergelora sejak SMP. Pedro suka mengunggah gambarnya di blog dan mendapat uang dari jumlah klik pengunjung. Memasuki SMA, Pedro dan temannya, Bintang Ramadhan Prakasa, membuat jenama Venom Art yang menjual jasa pembuatan gambar vektor dan komik untuk Pedro juga sudah bisa menabung dari pendapatannya sebagai animator. Kadang-kadang, ia juga mentraktir keluarga. Ia pernah membelikan ponsel pintar untuk kakaknya dan alat penanak nasi untuk ini yakin masa depannya berada di dunia animasi. Ini juga yang menjadi alasannya untuk melanjutkan pendidikan di Jurusan Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung ITB mulai September 2020. Berkuliah di ITB adalah impiannya setelah bertemu dengan seorang juri lomba menggambar yang adalah seorang dosen ITB pada juga Glindra Patricia Legawa Mendulang Prestasi di Polo AirPedro menjadi alumnus SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan pertama yang lulus masuk ITB. ”Aku satu-satunya alumnus sekolah yang kuliah di sana. Sebelumnya gak ada. Guruku juga kaget, padahal kami sekolahnya di kampung,” ujarnya kampus pun, Pedro tetap berusaha meraih prestasi. Berkat prestasinya di berbagai lomba menggambar dan lomba akademis selama sekolah, Pedro berhasil mendapatkan Beasiswa Unggulan Kemendikbud depan, Pedro bercita-cita ingin membuat studio animasi sendiri. Ia juga berharap, semakin banyak masyarakat, khususnya di Bengkulu, mengenal pekerjaan di dunia animasi. Semoga ketika ia menceritakan pekerjaannya sebagai animator di Bengkulu Selatan, tidak ada lagi yang PRIBADI Musa Pedro Afgana 19, mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung yang bekerja sebagai animator lepas. Pedro belajar menjadi seorang animator secara otodidak dan sering mendapatkan klien dari luar Pedro AfganaLahir Manna, Bengkulu Selatan, 25 Mei 2002PendidikanMahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung 2020-sekarangAnimator lepasPengalamanKetua Umum Organisasi Science Club SMAN 1 Bengkulu Selatan, 2018-2019PrestasiPeraih medali perunggu Bidang Desain Grafis Kategori Rintisan Lanjutan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia FIKSI Tingkat SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019Juara III Desain Poster Putra Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional FLS2N SMA Tingkat Provinsi Bengkulu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Bengkulu, 2019Peraih medali perunggu Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia OPSI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018Juara Lomba Poster pada Lomba Sains Kimia LSK VIII Tingkat Provinsi Bengkulu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Bengkulu, 2018Finalis Bidang Cipta Komik Festival Literasi Sekolah FLS Tingkat SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018Peraih Favorit II Bidang Desain Grafis Kategori Apresiasi Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia FIKSI Tingkat SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 EditorMaria Susy Berindra
Kamu pasti tahu kan film seperti The Avengers, Transformers, atau bahkan kartun lucu seperti Kung Fu Panda? Menurut kamu apa sih yang bikin film ini keren? Ya, penggunaan animasinya! Dengan adanya efek visual yang terlihat seakan nyata membuat film ini seru untuk ditonton. Tapi kamu sudah tahu belum? Ternyata dibalik layar film ternama dari Hollywood tersebut, ada animator Indonesia yang turut berkarya lho! Ngga percaya? Yuk deh kita kenalan dulu dengan para animator hebat ini 🙂 Introducing….. Surya Photo by Kamu tahu film Iron Man kan? Nah, salah digital artist-nya adalah Andre Surya! Pria kelahiran 1 Oktober 1984 ini, dulunya kuliah Desain Komunikasi Visual di Universitas Tarumanegara. Ia sempat bekerja di Industrial Light and Magic ILM Lucasfilm di Singapore, saat itu Andre merupakan satu-satunya artist bagian visual effects untuk fitur film asal Indonesia. Applause! Karyanya selain Iron Man, Andre juga turut terlibat dalam pengerjaan film Star Trek, Terminator Salvation, Transformers Revenge of the Fallen, Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull dan tidak lupa Iron Man 2! Wah banyak juga ya ternyata? Kini, Andre sudah pulang ke Indonesia dan mendirikan studio animasi bernama Enspire Studio dan sekolah animasi Enspire School of Digital Art ESDA. Wah semoga bisa inspire kemajuan animator di Indonesia ya! 2. Griselda Sastrawinata Photo by Untuk kamu yang suka nonton film animasi, kenalan dulu nih sama Griselda Sastrawinata. Perempuan lulusan Art Center College of Design ACCD, Pasadena, California AS ini bekerja sebagai visual developement artist di Dreamworks lho! Buat yang sering nonton, pasti tahu kan itu perusahaan apa? Ya, Dreamworks merupakan salah satu perusahaan animasi terbesar di dunia ini. Selama ini, Griselda turut berkarya untuk film animasi seperti Shrek, Kung Fu Panda, Madagascar, dan juga Bee Movie! Berkat karyanya yang mengagumkan, Griselda kini juga mengajar komunikasi visual di tempat kuliahnya dulu. Wah hebat bukan? Patut kita contoh nih, sudah berkarya tapi mau berbagi ilmu 🙂 3. Ronny Gani Photo by Untuk bisa menjadi animator, tidak harus dari lulusan universitas animasi kok! Inilah yang dibuktikan oleh Ronny Gani yang belajar animasi secara otodidak. Berkat kegigihannya, ia kini bekerja di perusahaan animasi Industrial Light & Magic ILM, anak perusahaan LucasFilm yang berbasis di Singapura. Untuk karyanya? Ronny turut berpartisipasi dalam pembuatan film Transformers Age of Extinction, The Avengers Age of Ultron dan juga film superhero Marvel seperti Ant-Man. How cool is that? Meski belajar animasi sendiri, Ronny tidak segan untuk berbagi ilmunya lho! Ditengah kesibukannya sebagai animator, ia mengajar di kelas online miliknya bernama Bengkel Animasi’ untuk anak Indonesia. So inspiring! 4. Christiawan Li Photo by Film layar lebar keluaran Hollywood, banyak yang ceritanya diadaptasi dari komik Amerika. Sebut saja seperti komik Transformer 3, GI Joe, dan Spiderman 4. Nah, tidak disangka ternyata ada orang Indonesia yang juga terlibat untuk pembuatan ilustrasi tersebut lho! Namanya Christiawan Lie, lulusan Arsitektur, Institut Teknologi Bandung. “Loh, kok arsitek?” Meski kuliah arsitektur, tetapi kesenangan Chris dalam menggambar terus diasah. Berkat kegigihannya, ia berhasil mendapatkan beasiswa full bright di jurusan Sequential Art sebutan kerennya komik hihi di Savannah College Art and Design. Selain komik yang tadi disebutkan, Chris juga turut mengerjakan proyek besar seperti Star Wars dan Lord of The Ring, lho! Wih mengagumkan sekali ya? Kini Christiawan Lie sudah kembali ke Indonesia dan membangun studionya sendiri bernama Caravan Studio. Wah, semoga nanti komik di Indonesia bakal sekeren komik diluar sana ya! Hihi 5. Marsha Chikita Fawzi Photo by Kamu tahu Upin Ipin kan? Dua anak kembar yang tingkahnya polos dan lucu itu. Film animasi asal Malaysia ini, ternyata juga ada animator Indonesia yang turut berkarya lho! Namanya, Marsha Chikita Fawzi, yang akrab disapa Chiki. Psst! Chiki ini ternyata anak dari Ikang Fawzi dan Marissa Haque lho teman-teman. Awal ceritanya, Chiki hanya magang di Las’ Copaque Production untuk keperluan akademisnya. Namun, berkat kelihaiannya di bidang animasi akhirnya ia diangkat menjadi pekerja full-time di tahun 2010. Setelah bekerja kurang lebih tiga tahun, Chiki akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia dan mendirikan studio bernama Monso House. Wah semakin banyak animator berbakat Indonesia yang ingin membangun industri animasi di tanah air nih! Semoga sukses ya! Itu dia para animator di Indonesia yang karyanya sudah mendunia. Gimana? Sekarang percaya kan kalau anak Indonesia itu kreatif? Hihi. Kalau dari kamu, apakah ada yang bercita-cita menjadi animator seperti mereka? Selama kamu mau bekerja keras dan pantang menyerah, jangan meragukan diri ya! Kalau mereka saja bisa, pasti kamu juga bisa 🙂 Jangan lupa belajarnya dengan video pelajaran ruangbelajar ya. Let’s show our work to the world!
Penggunaan animasi 2D maupun 3D banyak dijumpai di mana-mana, mulai di layar kaca televisi, bioskop, internet, hingga papan iklan di jalan sekalipun. Tidak hanya digunakan untuk keperluan entertain, tapi juga berfungsi untuk meningkatkan engagement penonton atau target audience agar tidak membosankan bagi audiens. Di era digital seperti sekarang ini, kamu makin mudah untuk terjun di dunia animasi dengan sekolah animasi atau belajar secara otodidak. Soalnya sudah banyak software atau aplikasi gratis yang dapat digunakan untuk bikin animasi. Berikut, tips mudah yang bisa membantu kamu lebih paham tentang animasi. 1. Kuasai Kemampuan dalam Menggambar Animasi sangat erat kaitannya dengan menggambar. Jadi, belajar dasar menggambar sangat penting untuk kamu kuasai. Kamu tentu saja tidak bisa menggambar secara asal-asalan dan harus punya teknik dasar, apalagi ketika ingin menjadi animator. Seorang animator setidaknya harus peka terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, hingga pencahayaan dan pengamatan terhadap objek. Kalau dibiasakan dan sudah paham menggunakan tekniknya, kamu akan terbiasa dan bisa menciptakan karya menarik atau unik sekalipun sesuai dengan proporsi bentuk yang diinginkan. 2. Pelajari Dasar Desain Grafis Meski menggambar merupakan pekerjaan dari desainer grafis, seorang animator juga harus paham tentang basic design. Nantinya, itu akan menjadi bekal untuk belajar animasi terkait ruang, warna, keseimbangan bentuk, dan keharmonisan. Ini juga sangat penting ketika kamu menentukan komposisi shot dalam sebuah film. Maka itu, dasar-dasar desain grafis juga penting untuk dipelajari dan kuasai secara mendalam. 3. Mengerti Prinsip Dasar Animasi Dasar-dasar yang harus dikuasai untuk menjadi animator ini beragam, di antaranya tentang solid drawing, time and spacing, slow in and slow out, follow through and overlapping action, dan masih banyak lagi. Kamu yang sekolah animasi akan belajar dalam menentukan waktu yang tepat terhadap berbagai macam jenis gerak di sebuah adegan, memberi efek pada gambar agar lebih hidup, menyematkan gerak awalan sebelum melakukan gerakan utama, dan sebagainya. Tidak mudah untuk menjadi animator profesional. Jika kamu ingin mewujudkan mimpi tersebut, maka harus menerapkan prinsip-prinsip dasar animasi sebelum membuatnya. 4. Ketahui Aspek Pendukung Tujuan dari penggunaan animasi sangat beragam, salah satunya dalam sebuah film. Sebelum kamu terjun di dunia perfilman dalam membuat animasi, sebaiknya pahami dulu akan aspek pendukung dalam pembuatannya, mulai dari frame, shot, scene, stage, dan lainnya. Peran dari sejumlah aspek tersebut bertujuan untuk menciptakan hasil karya film animasi agar sesuai dengan konsep yang diinginkan. 5. Memahami Alur dan Rancangan Animasi Saat membuat animasi, jangan sampai kamu tidak paham akan alur dan rancangan animasi yang telah dibuat sebelumnya. Padahal itu penting banget biar kamu terhindar dari kesalahan selama proses pembuatan karakter animasi. Nah, ini semua bisa dipelajari dengan mengikuti kursus, sekolah, atau kuliah animasi. Meski begitu, kamu harus tetap mengembangkan kemampuan dalam membuat animasi dan berlatih secara intensif agar animasi yang dibuat bisa lebih realistis. Baca Juga Work From Home Anti Jenuh Dengan 6 Aplikasi Pembuat Animasi Pemula Berikut!_ Membuat animasi harus menggunakan berbagai teknik, memahami dasar, serta prinsipnya. Tugas untuk menjadi seorang animator tidaklah mudah, tapi tidak perlu khawatir. Kamu bisa belajar dari sekarang dengan mengambil program Digital Animation & Games di International Design School. Program studi di sini akan mengajarkan soal aspek dan teknis dalam proses pembuatan animasi mulai dari konsep gambar, modelling, hingga menghasilkan karya animasi berstandar internasional. Yuk, sekolah animasi di International Design School!
belajar menjadi animator secara otodidak